TATARAN GRAMATIKAL
Seperti yang telah kita
ketahui bahwa linguistik merupakan ilmu yang memelajari bahasa. Linguistik merupakan ilmu yang mengkaji bahasa
manusia yang berupa tuturan dalam suatu bahasa. Kemudian linguistik menjadikan
bahasa lisan sebagai data primer, sedangkan bahasa tulis sebagai data sekunder.
Satuan - Satuan Gramatikal
Dalam linguistik, satuan – satuan gramatikal
adalah unsur – unsur pembentuk bahasa, baik unsur segmental maupun unsur
suprasegmental. Unsur segmental berwujud fonem, morfem, kata, frasa, klausa,
kalimat, dan wacana. Sedangkan unsur suprasegmental berupa nada, tekanan,
intonasi, dan jeda.
Unsur – unsur pembentuk bahasa tersebut di atas
membentuk suatu kesatuan yang sistematis, dan dikaji dalam cabang linguistik
yang relevan. Sedangkan unsur – unsur yang berupa fonem, morfem, kata, frasa,
klausa, kalimat dan wacana biasa disebut sebagai tataran gramatikal.
Sebenarnya, wujud tuturan tersebut secara hakikat
dapat kita segmentasikan menjadi satuan – satuan atau unit pembentuk ujaran
atau bahasadari mulai yang terkecil sampai yang terbesar.
Dalam ilmu bahasa, kita mengenal bahwa dalam suatu
bahasa terdapat satuan – satuan berwujud fonem, morfem, kata, frasa, klausa,
kalimat dan wacana.
a. Fonem
Fonem, merupakan satuan terkecil yang berfungsi
untuk membedakan makna. Fonem dalam suatu bahasa merupakan seperangkat unsur –
unsur terbatas yang dapat difungsikan untuk membentuk ujaran dalam bentuk tak
terbatas. Jumlah dan jenis fonem setiap bahasa tidak sama.
Dalam bahasa Indonesia, beberapa pakar menyatakan
bahwa jumlah fonem dalam bahasa Indonesia seluruhnya berjumlah 24 buah, yang
terdiri atas enam fonem vokal dan 18 buah fonem konsonan. Ada juga yang
menyatakan bahasa Indonesia mempunyai 28 fonem bahkan 31 buah. Cara membuktikan
keberadaan fonem dalam suatu bahasa dapat dilakukan dengan cara mencari
pasangan minimal.
b. Morfem
Morfem merupakan satuan linguistik yang tidak
dapat diuraikan atau dipisahkan lagi. Morfem merupakan satuan yang dikaji dalam
tataran ilmu bahasa yang disebut morfologi.
c.
Kata
Kata merupakan satuan linguistik yang relatif
bebas karena telah memiliki makna utuh karena kata dapat hadir dalam pemakaian
bahasa dengan perangkat makna yang lengkap.
Kata merupakan satuan yang bersama – sama dengan
morfem termasuk ke dalam wilayah kajian morfologi. Perbedaannya dapat
dirumuskan oleh pernyataan bahwa morfem merupakan satuan terkecil dalam
morfologi, sedangkan kata merupakan satuan terbesar.
d.
Frasa
Frasa merupakan satuan linguistik yang terdiri
atas gabungan kata yang tidak predikatif dan dapat menduduki salah satu fungsi
dalam kalimat. Frasa termasuk ke dalam kajian sintaksis dalam ilmu bahasa.
e.
Klausa
Klausa merupakan satuan linguistik yang sekurang –
kurangnya terdiri atas fungsi – fungsi subjek dan predikat, dan berpotensi
menjadi kalimat.
f.
Kalimat
Kalimat merupakan satuan linguistik yang secara
relatif berdiri sendiri, memiliki intonasi, dan secara potensial terdiri atas
klausa, serta mengandung pokok pikiran yang jelas.
g.
Wacana
Wacana merupakan satuan linguistik yang terdiri
atas rangkaian ujaran yang saling berhubungan dan mengungkapkan satu pikiran
pokok tertentu. Kemudian wacana merupakan satuan linguistik yang paling besar
dan lengkap unsurnya.
Hubungan Antarsatuan Gramatikal
a.
Pelompatan tingkat
Merupakan pengisian oleh satuan gramatikal sebagai
konstituen dalam tingkat yang sekurang – kurangnya dua jenjang lebih tinggi.
b.
Pelapisan
Merupakan penggunaan satuan gramatikal sebagai
konstituen dalam tingkat yang sama.
c.
Penurunan tingkat
Merupakan pengisian satuan gramatikal bertingkat
lebih tinggi sebagai konstituen dalam tingkat yang lebih rendah.
Hubungan Antarkonstituen
a.
Hubungan pewatasan
Hubungan pewatasan disebut juga hubungan
modifikasi hubungan berpusat, atau hubungan endosentris. Dalam hubungan ini,
distribusi gramatikal konstituen secara keseluruhan sama dengan distribusi
konstituen lainnya.
b.
Hubungan tak berpusat
Hubungan tak berpusat disebut juga hubungan
eksosentris merupakan hubungan antarkonstituen yang ditandai oleh ketidaksamaan
distribusi konstruksi sebagai keseluruhan dengan distribusi gramatikal
konstituennya yang manapun.
c.
Hubungan pembawahan
Hubungan pembawahan merupakan hubungan
antarkonstituen yang ditandai oleh ketergantungan suatu konstituen terhadap
konstituen lain dalam suatu konstruksi.
d.
Hubungan koordinatif
Hubungan koordinatif merupakan hubungan yang
menyambung konstituen – konstituen dengan fungsi gramatikal yang setara dalam
konstruksi yang berfungsi sebagai satu satuan.
e.
Hubungan tanpa partikel atau hubungan parataksis
Hubungan ini merupakan hubungan yang bersifat
renggang. Dalam hubungan parataksis tidak terdapat penggunaan partikel
penghubung secara eksplisit.
AKSARA DAN EJAAN
Berdasarkan pengertian dalam
linguistik, bahasa merupakan sistem tanda bunyi yang digunakan oleh pemakainya
untuk berkomunikasi dan untuk berbagai keperluan lainnya. Namun, di sisi lain,
bahasa juga mempunyai wujud tulis yang merupakan hasil perkembangan budaya,
yakni bahasa tulis. Unsur utama bahasa tulis adalah tulisan. Dengan demikian,
behasa mempunyai dua wahana untuk mewujudkannya, yaitu bunyi dan tulisan.
Walaupun tidak mengenal tulisan, anggota masyarakat yang bersangkutan dapat
berkomunikasi dengan menggunakan bunyi-bunyi yang disebut bahasa lisan.
Asal Mula dan Perkembangan
Aksara
Aksara tidak muncul dengan
sendirinya di muka bumi ini, tetapi diciptakan oleh manusia seiring dengan
berkembangnya kebudayaan. Penemuan atau bukti arkeologislah yang mendukung
pernyataan para ahli tentang hal itu. Secara umum, pembahasan berikut terdiri
atas masa praaksara dan masa aksara.
a. Masa Praaksara
Bilamana dan oleh siapa tulisan diciptkan belum diketahui secara
pasti karena belum ditemukan bukti
tulisannya. Masyarakat Cina percaya bahwa kaisar adalah utusan dewa. Walaupun
belum dikatagorikan sebagai tulisan, gambar-gambar ini digunakan untuk
berkomunikasi. Gambar-gambar yang digunakan sebagai sarana untuk mengingat
sesuatu dikatakan mempunyai fungsi mnemonic (mnemonic function).
b. Masa aksara
Masa ini merupakan kelanjutan
dari masa praaksara. Menurut hasil penelitian, aksara bersumber dari tiga
daerah peradaban dunia, yaitu lembah Sungai Nil, dua lembah sungai di
Mesopotamia, dan lembah Sungai Kuning di Cina. Ketiga aksara tertua di dunia
ini diperkirakan sudah ada di dunia sejak 3.000 tahun lebih sebalum masehi.
Hieroglif diperkirakan berasal dari aksara paku mengingat usianya tidak jauh
berbeda. Ketiga aksara ini menurunkan aksara-aksara yang ada di dunia.
·
Aksara Paku
Aksara tertua ini berasal
dari daerah Mesopotamia di lembah Sungai Tigris dan Efrat. Aksara paku
berbentuk seperti paku, ditulis di atas tanah liat. Pada awalnya aksara ini
berbentuk gambar (pictogram), kemudian berubah bentuk menjadi seperti paku.
·
Aksara Hieroglif
Perbedaan waktu pemunculan
hieroglif dengan aksara paku tidak terlalu jauh. Diperkirakan hieroglif berasal
dari aksara paku, karena kemudian di Mesir juga berkembang aksara silabis. Pada
sekitar tahun 1500 sebelum Masehi, dibuat 22 suku kata dari aksara fenesia.
Aksara fenesia menurunkan aksara Yunani yang mempengaruhi timbulnya aksara
latin.
·
Aksara Han
Aksara ketiga yang menurunkan apa yang
kita kenal dengan huruf kanji adalah
aksara han. Bukti tertua tentang aksara hanyang berbentuk gambar (piktogram)
ditemukan dekat Distrik An Yang, Provinsi Henan. Legenda tentang pencipta
karakter bernama Cang Jie mengatakan umur karakter han berkisar sekitar
5.000-6.000 tahu yang lalu. Aksara han kuno ditulis di atas kulit penyu dan
tulang lembu.
Dalam perkembangn
selanjutnya, aksara han mengalami evolusi dari aksara han kuno yang bentuknya
menyerupai benda yang ditirunya sampai menjadi aksara han yang hanya terdiri
atas guratan-guratan tidak beraturan. Bahasa han menyebar ke negeri
tetangganya. Ini dibuktikan dengan banyaknya kata serapan pada bahasa-bahasa di
sekitarnya, antara lain bahasa Indonesia, yang berasal dari bahasa itu.
Aksara di Indonesia
Bila bahasa di Indonesia menggunakan
aksara latin, bahasa daerah di Indonesia menggunakan aksaranya sendiri. Bahasa
dalam karya – karya mengenai agama Islam menggunakan huruf arab, nama aksaranya
pegon, sedangkan bahasa melayu yang menggunakan huruf arab nama
aksaranya jawi. Jika masuknya aksara arab menyebarnya agama Hindu dan
Buddha yang datang sebelum agama Islam.
Aksara dalam kehidupan sehari – hari
Dalam kehidupan sehari – hari sebagai
anggota masyarakat telah mengenal tulisan, kita selalu berhubungan dengan
aksara. Mengenai pengajaran bahasa, para ahli pengajaran bahasa meneliti aksara
dalam hubungan dengan kemampuan baca tulis.
Proses membaca pada tahap awal tidak
dapat dipisahkan dari proses menulis pada tahap awal, sehingga keduanya
dikuasai sekaligus; demikian pula cara mengajarkannya. Penganut metode sintesis
berpendapat bahwa pelajar tidak hanya menguasai cara membaca dan menulis huruf
satu demi satu, melainkan juga harus dapat merangkaikan huruf – huruf itu ke
dalam kata, dan merangkaikan kata – kata ke dalam satuan yang lebih besar lagi.
Aksara dalam sistem bahasa
Bahasa mempunyai dua wahana untuk untuk
mewujudkannya, yaitu bunyi dan tulisan. Peranti bahasa tulis adalah aksara atau
sistem tulisan. Aksara terdiri dari aksara alfabetis, silabis dan morfemis.
Pada aksara alfabetis satu huruf mewakili satu konsonan atau satu vokal.
Contoh bahasa yang menggunakan aksara
alfabetis antara lain Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Aksara digunakan
untuk menggambarkan unsur – unsur wicara secara tertulis, tetapi tidak ada
aksara yang dapat menggambarkannya secara sempurna. Unsur suprasegmental
seperti intonasi, tekanan dan jeda tidak dapat digambarkan oleh aksara. Hanya
dengan bantuan tanda – tanda dalam ejaan seperti tanda tanya dan tanda seru
baru diketahui makna kalimat makan.
Ejaan
Ejaan adalah kaidah tulis menulis baku
yang didasarkan pada penggambaran bunyi. Ejaan tidak hanya mengatur cara
menulis huruf, tetapi juga cara menulis kata dan cara menggunakan tanda baca.
Ejaan di Indonesia
Sistem ejaan di Indonesia yang
menggunakan huruf latin dimulai sejak kedatangan orang Eropa ke nusantara.
Ejaan latin yang dipakai untuk bahasa Melayu dan bahasa Indonesia sejak abad
ke-16 mengalami perubahan berkali – kali. Dua tahun setelah kemerdekaan RI
Menteri Pengajaran, Pendidikan dan Kebudayaan. Soewandi menetapkan penyusunan
ejaan yang lebih sederhana daripada Ejaan van Ophuijsen.
Ejaan di Luar Indonesia
Dalam penyusunan ejaan dari aksara
alfabetis diusahakan agar setiap grafem atau huruf menggambarkan satu fonem
(prinsip kecermatan). Cara menuliskan kata – kata dalam bahasa Inggris dewasa
ini masih didasarkan pada lafal bahasa inggris tengahan seperti yang dipakai
oleh Shakespeare. Kita mendapat kesan bahwa bahasa Inggris mempunyai ejaan yang
kacau.
CABANG – CABANG ILMU BAHASA
Ilmu bahasa atau linguistik, merupakan sebuah ilmu
yang memelajari tentang bahasa secara radikal. Tentunya ilmu bahasa atau sering
disebut linguistik memiliki cabang – cabang ilmu bahasa, yang terdiri atas
Linguistik Mikro dan Linguistik Makro.
Linguistik mikro merupakan cabang ilmu bahasa
tanpa dikaitkan dengan aspek – aspek yang ada di luar bahasa. Sedangkan
linguistik makro merupakan cabang ilmu bahasa yang memelajari bahasa dikaitkan
dengan aspek – aspek yang ada di luar bahasa.
Linguistik mikro memiliki cabang ilmu bahasa lagi,
seperti Fonologi, Morfologi, Sintaksis, dan Semantik. Semua itu menjelaskan
tentang bagaimana, untuk apa bahasa diciptakan, serta bagaimana pembentukan
bahasa yang bermula berupa satuan terkecil seperti fonem menjadi lebih
kompleks, yang sering disebut wacana. Sedangkan linguistik mikro mencakup
pembahasan mengenai hubungan antara bahasa dengan aspek lain seperti hubungan
bahasa dengan psikologi yang sering disebut Psikolinguistik.
Fonologi
Fonologi merupakan cabang ilmu bahasa yang membicarakan
bagaimana bunyi dihasilkan dan apa fungsi dari bunyi yang dihasilkan tersebut.
Morfologi
Morfologi merupakan cabang ilmu bahasa yang memelajari asal
pembentukan kata, dan satuan gramatikalnya tidak dapat dibagi sampai bagian
terkecil lagi.
Sintaksis
Sintaksis merupakan cabang ilmu bahasa yang memelajari asal
pembentukan kata, klausa, dan satuan terkecilnya adalah kata, sedangkan satuan
terbesarnya adalah kalimat.
Semantik
Semantik adalah cabang ilmu bahasa yang memelajari makna –
makna yang terdapat dalam sebuah kalimat.
Dari beberapa cabang ilmu bahasa mikro di atas,
dapat disimpulkan bahwa satuan gramatikal bermula dari fonem, morfem, kata,
frasa, klausa, kalimat, dan wacana.
Sedangkan linguistik makro yang saya ketahui dari
sumber bacaan yang telah di baca, linguistik makro mencakup Psikolinguistik,
Sosiolinguistik, Etnolinguistik, serta Mekanolinguistik dan lain sebagainya.
Linguistik makro merupakan ilmu bahasa yang
memelajari bahasa dengan mengaitkan bahasa dengan hal – hal atau aspek – aspek
yang ada di luar bahasa, seperti Psikologi dan Linguistik disebut
Psikolinguistik, Sosiologi dan Linguistik disebut Sosiolinguistik.
Dari pernyataan di atas, dapat kita lihat
bahwasanya Linguistik makro akan bisa disebut linguistik makro karena
gabungannya dengan aspek – aspek di luar bahasa tersebut.
Berikut akan dijelaskan beberapa contoh dari
linguistik makro, seperti berikut :
1.
Psikolinguistik
Psikolinguistik merupakan ilmu yang memelajari
hubungan antara bahasa dan perilaku dan akal budi manusia; ilmu interdisipliner
antara psikologi dengan linguistik.
2.
Sosiolinguistik
Sosiolinguistik merupakan ilmu yang memelajari
hubungan antara bahasa dengan masyarakat.
3.
Etnolinguistik
Etnolinguistik merupakan ilmu yang memelajari
hubungan antara bahasa dengan masyarakat yang belum memahami arti tulisan, ilmu
ini sering disebut pula Antropolinguistik.
ALIRAN DALAM ILMU BAHASA DAN TOKOH TOKOH
LINGUISTIK PADA ABAD KE 20
Setiap aliran, teori, pendekatan, atau mazhab didasarkan
kepada suatu pandangan, asumsi, postulat, pendekatan, atau aksioma tertentu
yang diyakini dan dipakai oleh para ahli dalam melakukan kajian atau analisis
bahasa. Berikut beberapa aliran – aliran ilmu bahasa.
Aliran Tradisional
Aliran tradisional melahirkan konsep – konsep tata
bahasa yang disusun dengan mengikuti pola tata bahasa latin. Telaah bahasanya
lebih ditekankan kepada telaah makna, sehingga aliran ini lebih menelaah
definisi bahasa. Pembagian jenis kata menempati ruang khusus dalam tata bahasa.
Sedangkan dalam tataran gramatikal, huruf merupakan tataran terendah setelah
kata.
Aliran Struktural
Aliran struktural lahir pada abad ke-20. Aliran
struktural adalah sebutan yang diberikan pada paham bahasa yang berlandaskan
pada pemikiran behavioristik. Konsep aliran struktural telaah bahasanya lebih
menekankan pada unsur struktur bentuk dengan menempatkan bahasa lisan sebagai
objek utama.
Dalam aliran ini, bahasa dipandang sebagai
kebiasaan. Taksonomi gramatikanya disusun dari tataran rendah dari fonem,
morfem, kata, frasa, klausa, sampai yang terbesar yaitu kalimat.
Aliran Praha
Aliran praha memiliki ciri struktur bunyi yang
dijelaskan dengan kontras atau oposisi. Pemakaian konsep sebagai istilah yang
dipakai untuk menyebut bidang yang meneliti struktur fonologhis morfem.
Analisis bahasa yang dilakukan terutama pada
bidang fonologi, yakni membedakan fonetik dan fonologi.
Aliran Strukturalisme Amerika
Aliran strukturalisme amerika ini sering disebut
juga Aliran Taksonomi, Bloomfieldian, atau Post-Bloomfieldian.
Aliran ini memiliki ciri – ciri ujaran merupakan
fenomena yang paling mudah. Dalam analisis morfologi dan sintaksis, aliran ini
menggunakan suatu teknik yang disebut segmentation. Sedangkan dalam analisis
kalimat aliran ini menggunakan teknik berupa metode analisis kalimat atau kata
– kata membagi atau menguraikan unsur – unsurnya.
Aliran Tata Bahasa Taksonomi
Aliran ini memiliki struktur bahasa apa pun tidak
boleh diberi pemeriaan dengan acuan pada kesemestaan kategori yang diasumsikan.
Pemeriaan taksonomi bergaya formal yang berarti unit – unit analisis dibatasi
secara internal dalam hubungan satu sama lainnya. Dalam prosedur analisis
sintaksis, aliran ini secara khusus berhubungan dengan formalisasi struktur
lahir.
Aliran Firthian
Aliran Firthian terkenal dengan teri fonologi
prosodinya. Fonologi prosodi merupakan cara menentukan arti pada tataran
fonetis. Fonologi Prosodi terdiri atas satuan – satuan fonematis dan satuan
prosodi.
Prosodi dibagi menjadi tiga macam, yaitu prosodi
yang menyangkut gabungan fonem, kedua prosodi yang terbentuk oleh sendi atau
jeda dan yang terakhir adalah prosodi yang perwujudan fonetisnya melampaui
satuan yang lebih besar daripada fonem – fonem suprasegmental.
Dalam analisis fonologi, aliran ini menolak teori
fonem. Dalam bidang sintaksis, aliran ini menyumbangkan teori kolokasi.
Aliran Neo-Firthian
Aliran ini menampilkan empat kategori umum dalam
bahasa, yakni unit, struktur, kelas dan sistem. Dalam teori ini ada tiga level
pokok bahasa, yaitu form (berupa organisasi dari substansi bagi peristiwa yang
padat arti), substance (materi fonik dan grafik) dan context (hubungan atara
form dan situation, yakni semantik).
Aliran Stratifikasional
Aliran ini memandang bahasa dilihat sebagai satu
sistem dari hubungan – hubungan bukan sistem dari kesatuan lahir atau
substansi.
Aliran ini juga memiliki kesamaan dengan systemic
grammar bahwa keduanya mempergunakan jaringan – jaringan dan aturan
realisasinya. Dalam aliran ini bahasa dibagi ke dalam dua komponen, yakni makna
dan bunyi.
Tata bahasanya melihat bahasa sebagai suatu seri
hubungan – hubungan antar bagian. Dua bagian yang paling jauh adalah bunyi dan
pengalaman. Dengan demikian perbedaan antara stratifikasional dengan yang
lainnya adalah penekanan pada pengalaman yang diklaim sebagai faktor yang
paling kuat memengaruhi bahasa.
Aliran Tagmemik
Aliran tagmemik memiliki ciri seperti, bahwa
adanya hierarki linguistik, yang berupa hierarki referensial, hierarki fonologikal,
dan hierarki gramatikal. Tataran gramatikal terendah berupa morfem dan yang
terbesar berupa wacana. Analisis dimulai dari klausa dan tidak ada batas antara
morfologi dengan sintaksis.
Aliran Glosemantik
Aliran ini memiliki analisis bahasa yang dilakukan
mulai dari wacana. Dari prosedur analitis dihasilkan satuan dasar yang disebut
glosem yang memiliki kesamaan konsep dengan istilah morfem.
Perbedaan forma dan substansi berlaku untuk semua
hal yang ditelaah secara ilmiah, sedangkan pembedaan ekspresi dan isi hanya
berlaku bagi telaah bahasa saja. Aliran ini memiliki kesamaan dengan pandangan
Saussure dalam hal pengakuan bahwa bahasa memiliki satu sistem hubungan yakni
hubungan sintagmatis dan paradigmatis.
Aliran Transformasi
Aliran ini memiliki pandangan bahwa bahasa
merupakan sebagai warisan, bukan sebagai kebiasaan. Keterampilan bahasa terbagi
atas kompetensi dan performasi. Kompetisi berhubungan dengan penguasaan
pengetahuan bahasa, sedangkan performasi berhubungan dengan kemampuan menggunakan
bahasa.
Analisis bahasa bertolak dari kalimat turun ke
frasa dan dari frasa turun ke kata, sedangkan keberadaan klausa diabaikan.
Aliran Tata Bahasa Kasus
Aliran ini memiliki ciri – ciri seperti penafsiran
kalimat yang tidak dapat dilakukan berdasarkan ciri lahiriah saja. Sedangkan
struktur batiniahnya diyakini hanya dapat ditafsirkan melalui kasus.
Tokoh – Tokoh Linguistik Pada Abad Ke-20
1.
Ferdinand de Saussure
2.
N. Tsubetzkoy
3.
Vilem Mathesius
4.
Roman Jacobson
5.
J. A. Firth
6.
L. Bloomfield
7.
Jos Daniel Parera
PELBAGAI KAJIAN LINGUISTIK
Cakupan Kajian Linguistik
Bahasa adalah salah satu kemampuan dasar dan ilmiah yang dianugerahkan
pada umat manusia. Pada umumnya, kita cenderung tidak menyadari bahwa tanpa
bahasa umat manusia tidak akan mungkin mempunyai budaya atau peradaban.
Kajian linguistik selain mengenai bentuk, makna, struktur, fungsi, dan
variasi bahasa itu sendiri juga mencakup kajian – kajian yang berkaitan dengan
penerapan ilmu linguistik untuk kepentingan masyarakat dan juga yang berkaitan
dengan disiplin ilmu lain.
Kajian Terapan
Kajian linguistik ternyata amat bermanfaat dalam berbagai keperluan.
Linguistik terapan adalah satu cabang dari linguistik yang khusus
mengaplikasikan berbagai teori, metode, dan temuan linguistik untuk menerangjelaskan
atau memecahkan berbagai masalah yang berkaitan dengan bahasa.
Pengajaran Bahasa
Di antara semua bidang linguistik terapan, bidang pengajaran bahasa ibu
dan bahasa asing merupakan bidang yang sudah mantap perkembangannya karena
pengajaran bahasa mempunyai daya jual yang tinggi dan diperlakukan oleh
masyakarat.
Pengajaran bahasa biasanya dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu
pengajaran bahasa ibu dan pengajaran bahasa kedua atau bahasa asing yang
mencakup empat jenis keterampilan seperti mendengar, membaca, berbicara dan
menulis.
Penerjemahan
Penerjemahan merupakan sebuah kegiatan kompleks yang menuntut kecermatan.
Seorang penerjemah tidak hanya dituntut menguasai sumber dan bahasa target
dengan baik, namun juga harus menguasai bahasa sumber dan bahasa target dengan
baik.
Tujuan utama penerjemahan adalah menghasilkan terjemahan yang semirip
mungkin dengan naskah aslinya. Pada kenyataannya, tidak mungkin menghasilkan
terjemahan sempurna yang sama persis dengan naskah asli.
Perkamusan
Kamus adalah sebuah karya yang berfungsi sebagai referensi. Kamus pada
umumnya berupa senarai kata yang disusun secara alfabetis. Cabang kajian
linguistik yang berkaitan langsung dengan penyusunan kamus adalah leksikografi
dan leksikologi.
Linguistik Forensik
Linguistik forensik adalah salah satu cabang linguistik terapan yang
sangat berkaitan dengan hukum. Ahli bahasa diperlukan untuk menyediakan atau
menganalisis bukti berupa komponen bahasa demi kepentingan investigasi perdata
dan pidana.
Tataran linguistik yang berkaitan erat dengan linguistik forensik adalah
fonetik akustik, analisis wawancara, dan semantik, di samping berkaitan dengan
pragmatik dan psikolinguistik. Linguistik forensik terutama berurusan dengan
masalah identifikasi penutur berdasarkan dialek, gaya bicara, atau aksennya,
bahkan kadang kala menganalisis tulis tangan tersangka untuk mendapatkan
profilnya.
Grafologi
Berdasarkan pendekatan linguistik, Grafologi berarti kajian
mengenai sistem simbol yang digunakan untuk menyampaikan pesan bahasa dalam
bentuk tertulis. Grafologi mengkhususkan diri pada jenis simbol apa yang dipilih untuk
membentuk sebuah sistem tulis. Dalam bidang grafologi juga dibicarakan beberapa
sistem tulisan seperti Ortografi, Stenografi, Kriptografi, Paediografi, dan Teknografi.
Linguistik Edukasional
Linguistik edukasional juga dikenal dengan nama Linguistik Pedagogis.
Kajian ini pada awalnya berfokus pada penggunaan bahasa ibu sebagai bahasa
pengantar di sekolah.
Kajian Interdisiplin
Cakupan kajian yang berkaitan dengan bahasa sangat luas karena bahasa
mencakup hampir semua aktivitas manusia. Dengan demikian, penelitian mengenai
bahasa menjadi tak terelakkan bersinggungan dengan berbagai ilmu lain.
Sosiolinguistik
Kajian sosiolinguistik cenderung berfokus pada variasi bahasa yang muncul
di masyarakat yang biasanya dapat ditelusuri karena keberadaan berbagai
stratifikasi sosial dalam masyarakat.
Kajian sosiolinguistik sangat luas
dan beragam. Kajian yang dapat dilakukan antara lain fungsi dan peran sebuah
bahasa, kata sapaan, mantra, dan perbedaan variasi bahasa.
Antropolinguistik
Antropolinguistik merupakan salah satu cabang linguistik yang menelaah
hubungan antara bahasa dan budaya terutama untuk mengamati bagaimana bahasa itu
digunakan sehari – hari sebagai alat dalam tindakan bermasyarakat.
Stilistika
Stilistika merupakan cabang ilmu linguistik yang memfokuskan diri pada
analisis gaya bahasa. Kajian mengenai gaya bahasa dapat mencakup gaya bahasa
lisan, namun stilistika cenderung melakukan kajian bahasa tulis termasuk karya
sastra.
Filologi
Filologi adalah salah satu cabang ilmu linguistik yang tertua
mengkhususkan diri pada comparative historical linguistics, yaitu bidang
penelitian kekerabatan bahasa dan perubahan bahasa dengan cara membandingkan
berbagai bahasa.
Epigrafi
Epigrafi merupakan cabang ilmu yang menelaah isi tulisan pada prasasti. Pada
umumnya, media prasasti adalah batu dan isinya berkisar pada masalah sejarah,
sosial, dan keagamaan.
Dialektologi
Dialektologi merupakan cabang ilmu pengetahuan bahasa yang secara
sistematis menangani berbagai kajian yang berkenaan dengan distribusi dialek
atau variasi bahasa dengan memerhatikan faktor geografi, politik, ekonomi, dan
sosial budaya.
Psikolinguistik
Psikolinguistik merupakan salah satu cabang linguistik yang kompleks. Ahli
psikolinguistik dituntut dapat melakukan analisis pada semua tataran linguistik
dengan baik, karena linguistik berusaha memahami bagaimana proses berbahasa di
otak manusia.
Neurolinguistik
Kajian neurolinguistik merupakan kajian yang berupaya memahami kerja otak
untuk memproses kegiatan berbahasa sebagaimana psikolinguistik hanya saja
fokusnya berbeda. Neurolinguistik lebih berkecimpung dalam memahami kesulitan
berbahasa atau gangguan berbahasa, kegiatan berbicara, mendengar, membaca,
menulis, dan berbahasa isyarat yang mengganggu kemampuan berkomunikasi.
Fonetik
Fonetik merupakan salah satu cabang linguistik yang beranjak pesat.
Fonetik mempunyai tiga cakupan, yaitu fonetik artikulatoris, auditoris, dan
akustis. Pada umumnya yang dikuasai dan yang diajarkan di perguruan tinggi
hanyalah fonetik artikulatoris.
Biolinguistik
Biolinguistik termasuk sebagai salah satu cabang linguistik baru yang
menekuni proses berbahasa pada manusia dari sudut pandang biologi. Biolinguistik
berupaya melacak fitur kebahasaan yang bersifat universal yang terdapat pada
semua manusia.
Evolusi Bahasa
Untuk menelusuri evolusi bahasa secara ilmiah, mau tidak mau, evolusi
manusia itu sendiri harus dilalui. Berbagai temuan penelitian berbagai disiplin
ilmu dipakai untuk membantu membangun untuk membantu membangun sebuah gambaran
tentang evolusi bahasa.
Korpus Bahasa
Komputer sudah merupakan salah satu alat bantu yang tak terpisahkan dalam
melakukan analisis data bahasa. Korpus elektronik adalah koleksi data kebahasaan
dari berbagai teks tertulis atau transkripsi rekaman bahasa lisan yang disimpan
secara elektronis sebagai karakter alfanumerik.
Secara umum klasifikasi korpus yang banyak dijumpai adalah korpus umum,
korpus khusus, korpus tetap, dan korpus dinamis.
Linguistik Komputasional
Linguistik komputasional bukanlah komputerisasi bahasa dan merupakan salah
satu cabang linguistik yang baru. Pada awalnya, komputer dimanfaatkan untuk
membantu linguis mengolah data kebahasaan.
Komputer mencari informasi yang kita inginkan dengan cara berkomunikasi
pada semua jejaring untuk menemukan jejaring yang mempunyai informasi yang
diperlukan.
Trmksh
BalasHapus